Diberdayakan oleh Blogger.

Buku Best Practice Kemitraan CSR


posted by rahmatullah on

3 comments





Layak dibaca para pemangku kepentingan. Selain inspiratif, juga sangat aplikatif dan mudah direplikasi di daerah lain. Edi Suharto – Pakar Kebijakan Sosial

Buku ini adalah panduan kemitraan tiga pihak, pantas ditiru oleh daerah lain. La Tofi  – Chairman The La Tofi School Of CSR 





Dewasa ini Tanggungjawab Sosial Perusahaan atau lebih dikenal Corporate Social Responsibility (CSR), telah mengalami perubahan pola yang diadaptasikan sesuai dengan tuntutan dan kebutuhan zaman. Mulai dari inovasi program dan rekayasa produk CSR, hingga pemanfaatan peluang CSR oleh pemerintah daerah dan Lembaga Swadaya Masyarakat (LSM).
Inovasi dalam pengelolaan CSR muncul sebagai jawaban atas kebutuhan baik perusahaan maupun masyarakat. Salah satu bentuk inovasi CSR adalah munculnya forum-forum CSR di daerah yang ditetapkan oleh Peraturan Daerah (Perda) atau nomenklatur lainnya, yang tujuannya mensinergikan antara rencana pembangunan daerah dengan program CSR perusahaan. Berdasarkan penelitian penulis, saat ini di Indonesia sudah terbentuk lebih dari 22 forum CSR baik level kabupaten/kota maupun provinsi, setengahnya implementatif, dan dari yang implementatif, hanya sebagian yang memberikan impact terhadap peningkatan kesejahteraan masyarakat.
Berdasarkan hal tersebut di atas, tidak jarang jika keberadaaan Perda dan forum CSR hanya upaya latah, ikut-ikutan daerah lain, domainnya pada anggaran CSR, dan salah satu pola Pemda dalam mengalihkan beban tanggungjawab pembangunan kepada sektor swasta. Oleh karena itu perlu kiranya diangkat Forum CSR yang betul-betul menggambarkan sinergi positif antara Pemda dengan perusahaan dalam upaya peningkatan kesejahteraan masyarakat.
Penulis sengaja mengangkat lembaga Cilegon Corporate Social Responsibility (CCSR) sebagai salah satu best practices kemitraan antara pemerintah dengan perusahaan. CCSR telah berhasil menyandingkan antara Rencana Pembangunan Daerah (RPJMD) Pemerintah Kota Cilegon dengan program-program CSR perusahaan.
Inovasi lainnya adalah bentuk kemitraan pengelolaan CSR antara perusahaan dengan LSM. Dalam hal ini penulis menyajikan salah satu best practice yang terjadi di Kabupaten Pasuruan, sinergi antara PT.Tirta Investama (Aqua Danone) Plan Pandaan, dengan Yayasan Investment Indonesia (YSII) dalam mengelola CSR di lingkar luar perusahaan dalam format Integrated Communit Development (ICD). Format ini mengsinergikan antara pilar ekonomi, pendidikan, dan pilar lingkungan. Mengapa model ICD diangkat, karena YSII menjadikan perempuan sebagai motor perubahan desa dengan mendirikan lembaga bernama Wanjati (Perempuan Jatianom). Melalui pemberdayaan perempuan Jatianom dalam kurun waktu 3 (tiga) tahun, telah lahir Griya Super Indonesia (Gerakan Karya Suara Perempuan Indonesia), inkubator binis (Jamu Instan Bu Lastri dan Wanjati Bedding), Koperasi Hijau One Jati, pendirian Pos PAUD Wanjati Junior, dan pengelolaan Bank Sampah.
Model kemitraan ini menggambarkan terbentuknya harmonisasi antara perusahaan dengan masyarakat atas fasilitasi YSII. Hal yang menarik dari Jatianom adalah, kegiatan-kegiatan yang dimotori kaum perempuan, telah menginspirasi Pemeritah Kabupaten Pasuruan untuk menjadikan Dusun Jatianom dengan pemberdayaan perempuannya sebagai model bagi wilayah lain khususnya dalam pengembangan pendidikan, ekonomi dan lingkungan.
Sengaja buku ini mendiskripsikan dua model kemitraan sebagai best practice, agar bisa dijadikan sebagai acuan, bisa direplikasi, dan disempurnakan oleh daerah lain yang memiliki potensi yang sama.
Terimakasih kami sampaikan kepada pihak-pihak yang telah memberikan dukungan atas  terbitnya buku ini, khususnya kepada PT.Tirta Investama (Aqua Danone) Plan Pandaan, dan lembaga Cilegon Corporate Social Responsibility (CCSR), juga semua pihak yang tidak bisa disebutkan satu persatu. Semoga buku ini bisa menambah khasanah CSR di Indonesia.

14 Desember 2013

3 comments

Leave a Reply

Sketsa