Saya lupa kapan tepat mulainya, keluarga kami melakukan arisan yang sebetulnya tidak rutin setiap bulan. Yang pasti dimana ada kesempatan berkumpul dengan tanggal yang disepakati, maka generasi anak dan cucu, akan kopi darat di rumah ibu atau salah satu rumah anak.
Ibu melahirkan 8 anak, dan memiliki 18 orang cucu. Jika berkumpul arisan sudah pasti ramai dan tentunya menjadi momentum untuk terus saling menguatkan ikatan kekeluargaan. Jika tidak salah ingat, arisan keluarga sudah jalan selepas saya menikah, namun belum menemukan bentuk kebermaknaan lain, kecuali berkumpul, makan, mengocok arisan, saling memberikan oleh-oleh dan pulang.
Jika tidak salah ingat, sejak 2018 pola arisan berubah, tidak semata-mata aktifitas diatas tetapi kami mulai menemukan bentuk pola arisan yang jauh lebih memberi manfaat. Hal tersebut dimulai ketika pada satu arisan disekapati dibentuk yayasan keluarga Bernama Yayasan E-lmusri, tujuannya agar keberadaan keluarga dengan segala potensi yang dimiliki mampu memberikan kontribusi pada keluarga inti, keluarga yang lebih luas dan masyarakat umum.
Program awal yang paling sederhana dilakukan pada saat pertemuan, selain pengumpulan dana arisan, juga ditambah item kas keluarga, juga menghimpun zakat dan infak (ZI). Uang kas keluarga dikeluarkan jika ada anggota keluarga yang sakit, melangsungkan hajat (menikah, khitan, lahiran), terkena musibah, dan hal lainnya yang tujuannya adalah wujud rasa empati membantu meringankan beban. Selain itu uang kas juga digunakan sebagai beasiswa diperuntukan bagi keluarga besar yang memiliki tekad kuat untuk sekolah atau kuliah, akan dibiayai hingga tuntas. Alhamdulillah dari dana tersebut telah meringankan biaya sekolah dan kuliah, serta membantu siapapun anggota keluarga yang membutuhkan.
Sedangkan Uang zakat dan infak dihimpun selama satu tahun, dan didistribusikan kepada yang berhak pada Bulan Ramdahan. Lokasi distribusi berada pada domisili masing-masing keluarga, dihimpun satu tahun agar nilainya besar dan penerima manfaat lebih luas.
Kas dan ZI keluarga yang saat ini sudah berjalan kurang lebih 4 Tahun, merupakan wujud nyata tanggungjawab sosial keluarga, sehingga keberadaan keluarga juga membawa dampak manfaat bagi keluarga inti, keluarga besar dan masyarakat sekitar. Bagi kami hal tersebut menjadi penting karena bagaimanapun filosofi keberhasilan satu keluarga tentunya atas bantuan dari keluarga lain dan masyarakat, dengan demikian harus dikembalikan dalam bentuk tanggungjawab sosial.
Kebiasaan ini diharapkan tidak terhenti pada generasi anak, melainkan menjadi pondasi turun temurun, sehingga kedepan generasi cucu dan cicit akan melanjutkan wujud solidaritas sosial tersebut. Semakin banyak anggota keluarga, maka nilai kebermafaatan kas keluarga dan ZI keluarga akan semakin luas.***