Diberdayakan oleh Blogger.

Memahami Dinamika Perilaku Manusia Dalam Implementasi Kesejahteraan Sosial


posted by rahmatullah on

No comments

Abstrak

Dalam memahami manfaat dari teori-teori terkait dengan Dinamika dan Perilaku Manusia terhadap ilmu kesejahteraan sosial, harus dimulai dari definisi kesejahteraan sosial itu sendiri. Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) memberi batasan kesejahteraan sosial sebagai kegiatan-kegiatan yang terorganisasi yang bertujuan untuk membantu individu atau masyarakat guna memenuhi kebutuhan dasarnya dan meningkatkan kesejahteraan selaras dengan kepentingan keluarga dan masyarakat (Suharto, 2005).
Dalam sistem kenegaraan Indonesia, konsep kesejahteraan sosial terdapat dalam Undang-undang Kesejahteraan Sosial Nomor 11 tahun 2009, Pasal 1 menyebutkan bahwa “Kesejahteraan sosial adalah kondisi terpenuhinya kebutuhan material, spiritual, dan sosial warga negara agar dapat hidup layak dan mampu mengembangkan diri, sehingga dapat melaksanakan fungsi sosialnya”. (UU nomor 11/2009)
 Midgley dalam Huda, mendefiniskan kesejahteraan sosial sebagai suatu kondisi yang harus memenuhi tiga syarat utama, yaitu: (1) ketika masalah sosial dapat di manajemen dengan baik, (2) ketika kebutuhan terpenuhi, dan (3) ketika peluang-peluang sosial terbuka secara maksimal. (Huda, 2009)
Secara umum istilah kesejahteraan sosial sering diartikan sebagai kondisi sejahtera, yaitu keadaan terpenuhinya segala bentuk kebutuhan hidup, khususnya yang bersifat mendasar, seperti makanan, pakaian, perumahan, pendidikan dan perawatan kesehatan.  Selain itu pengertian kesejahteraan sosial menunjuk pada segenap aktivititas pengorganisasian dan pendistribusian pelayanan sosial bagi kelompok masyarakat, terutama kelompok yang kurang beruntung (disadvantage groups). (Suharto, 2005)
Dari definisi kesejahteraan sosial terdapat beberapa istilah kunci yaitu:
-          Membantu individu, kelompok atau masyarakat
-          Memenuhi kebutuhan dasar
-          Menjalankan fungsi sosial
Pada dasarnya disiplin ilmu kesejahteraan sosial terkait dengan bagaimana upaya dalam membantu individu, kelompok atau masyarakat dalam memenuhi kebutuhan dasar agar dapat menjalankan fungsi sosialnya. Sedangkan kondisi ketidaksejahteraan sosial menurut Richard Titmuss adalah social illfare, yaitu kondisi ketika menusia tidak mampu menjalankan fungsi sosialnya. (Huda, 2009)
Terkait dengan kesejahteraan sosial, tidak bisa dilepaskan dengan istilah Pekerjaan Sosial. Pekerjaan sosial merupakan aktivitas profesional untuk menolong individu, kelompok dan masyarakat dalam meningkatkan atau memperbaiki kapasitas mereka agar berfungsi sosial dan menciptakan kondisi-kondisi masyarakat yang kondusif untuk mencapai tujuan tersebut (Zastrow, 1999).
Menurut Suharto, sebagai suatu aktivitas profesional, pekerjaan sosial didasari oleh tiga komponen dasar yang secara integratif membentuk profil dan pendekatan pekerjaan sosial, diantaranya; Kerangka pengetahuan (body of  knowledge), kerangka keahlian (body of skills) dan kerangka nilai (body of  values) (Suharto, 2005). Ketiga komponen tersebut dibentuk dan dikembangkan secara elektik dari berbagai lmu sosial seperti sosiologi, psikologi, antropologi, filsafat, politik dan ekonomi. Nilai-nilai, pengetahuan dan keterampilan pekerjaan sosial dapat dilihat dari definisi pekerjaan sosial terbaru, sebagaimana dikeluarkan oleh International Federation Of Social Worker (IFSW), bahwa profesi pekerjaan sosial mendorong pemecahan sosial yang kaitannya dengan relasi kemanusiaan, perubahan sosial, pemberdayaan dan pembebasan manusia, serta perbaikan masyarakat. Menggunakan teori-teori perilaku manusia dan sistem-sistem sosial, pekerjaan sosial melakukan intervensi pada titik (atau situasi) dimana orang berinterkasi dengan lingkungannya (Suharto, 2005).

Sub bahasan lanjutan:
- Manfaat Teori-teori Dinamika Perilaku Manusia dalam Praktik Pekerjaan Sosial
     -  Perspektif Ekologi  
     - Ekologi Mendalam (Deep Ecology)
5.      - Ekofeminisme
- Teori Perkembangan Masa Hidup (Life Span Development)
- Teori Interaksionisme Simbolik
- Teori Pertukaran Sosial

Daftar Pustaka:

Craib, Ian. 1986. Teori-Teori Sosial Modern: Dari Parsons Sampai Habermas. PT. Rajawali, Jakarta.
Huda, Miftahul. 2009. Pekerjaan Sosial dan Kesejahteraan Sosial: Sebuah Pengantar. Pustaka Pelajar. Yogyakarta
Lawang, Robert MZ. 1986. Teori Sosiologi Klasik dan Modern,. PT, Gramedia Pustaka Utama, Jakarta.
Poloma, Margaret M.2003. Sosiologi Kontemporer. PT. Raja Grafindo Persada. Jakarta
Wawa, jannes Eudes, 12 April 2001. Dari Sanggau Ledo Hingga Sampit. Kompas. Jakarta
Santrok, John W. 2002. Life Span Development: Perkembangan Masa Hidup, Edisi 5 Jilid 1. Jakarta: Erlangga
Suharto, Edi. 2005. Membangun Masyarakat Memberdayakan Rakyat. Refika Aditama. Bandung
Undang-Undang Nomor 11 Tahun 2009, tentang Kesejahteraan Sosial.


Referensi Internet:

Seto Wahyu, Indiawan. 2007. Tinjauan Teori Interaksionisme Simbolik Pada Kerusuhan Sampit. (http://indiwan.blogspot.com/2007/09/tinjauan-teori-interaksionis-simbolik.html)



Leave a Reply

Sketsa