Mengapa iblis dilaknat Allah? Rupanya karena sifat angkuh
iblis tatkala ia menolak perintah Allah
untuk sujud kepada Adam karena semata-mata merasa dirinya terbuat dari api, lebih hebat dari
Adam yang berasal dari tanah.
Ternyata yang menyamakan dan membedakan manusia dengan iblis
adalah sifat sombong atau angkuh.
Rasulullah bersabda “Mereka yang dalam hatinya ada keangkuhan diri (kibr)
walaupun hanya sebesar biji sawi, tidak akan masuk surga”. Imam Ghazali
berpendapat bahwa keangkuhan diri adalah perasaan superior dalam pikiran,
memandang orang lain lebih rendah dari dirinya.
Tanpa sadar saat ini kita sedang mengikuti jejak iblis,
yaitu memandang rendah orang lain karena bangga asal keturunannya, congkak
dengan pangkat atau harta yang dimilikinya, atau bahkan dengan ilmu yang
disandangnya.
Sebenarnya keangkuhan diri tidak perlu terjadi bila kita
dapat meredam mental untuk menyepelekan orang lain. Rasul bersabda “Bukan Umatku,
orang yang tidak menghormati yang lebih tua dan tidak menyayangi yang lebih
muda”.
Sebegitu intim kita memiliki tabiat iblis, senantiasa
merendahkan orang lain, merasa diri paling…lebih…merasa beda…pedahal
sesungguhnya salah satu sifat ini yang paling Allah benci. Saatnya merendahkan
hati, merobohkan tembok pembatas dengan sesama. Sesungguhnya kerendahan hati,
sikap empati, mau berbagi segala titipan Allah baik ilmu atau harta adalah
sikap yang Allah cintai.***
(sumber, buku Bahan
Renungkan Kalbu)
izin sharing kang :)
Bangga...saya juga mengutip dari buku, semangat menyebarkan:)
red....B(M)angga