Kemarin merupakan musibah bagi rekan dan saya, terkait transfer uang. Begini
ceritanya, dalam satu bulan kebelakang saya sedang mengerjakan satu kajian
kepuasan penerima manfaat program CSR suatu perusahaan di Jawa Timur. Dan dalam
pekan ini pekerjaan sudah 50%, rekan menjanjikan akan mentransfer honor hari
rabu. Intens kami berkomunikasi via sms terkait rencana transfer, termasuk saya
kirimkan dua nomor rekening. Dalam hitungan detik masuk sms dari nomor tidak
dikenal (087724694449) ke HP saya yang isinya “Maaf, nanti sebelum di transfer
telepon dulu ke nomor baru saya ini, 0818218439, tks”.
Dalam pikiran yang sedang
bergelut mengenai rencana rekan yang akan transfer saya sempat terpancing untuk
menelepon nomor tersebut, karena saya kira itu nomor rekan. Namun saya urungkan
karena istri menyarankan coba konfirmasi. Akhirnya saya konfirmasi via sms ke
nomor rekan dan menjawabnya “bukan”. Hari rabu pasca saya konfirmasi kami tidak
berkomunikasi, dan karena satu lain hal, rekan batal mentransfer di hari rabu.
Esoknya (Kamis), HP baru saya
aktifkan jam 7 pagi, karena HP menggunakan dua kartu CDMA dan GSM, agar irit
baterai saya harus menonaktifkan yang CDMA, dan entah kebetulan HP hang dan
berulang kali copot pasang baterai, pada akhirnya sekitar jam 9 HP baru aktif
normal. Saat aktif tersebut ada sms masuk dari operator yang menginformasikan
jika nomor rekan saya menghubungi , mengkonfirmasi jika nomor rekening yang
saya kirim benar, saya jawab “benar kirm saja ke salah satu norek”. Sekitar jam
9, rekan tersebut telfon dan memberitahu meminta saya mengecek rekening dan
uang sudah ditransfer atas nama Jeni Sucianti. Saya kaget dan langsung bilang jika
kedua rekening atas nama saya, bukan Jeni. Dan rekan langsung bilang jika ia
ketipu salah kirim nomor rekening.
Usut punya usut rupanya sejak hp
saya tidak aktif rekan berkali-kali menghubungi untuk mengkonfirmasi dan gagal.
Saat beliau sms memastikan nomor rekening dan menunggu saya menjawab, rupanya
ada sms masuk dengan bunyi yang sama saya terima kemarinnya, isinya “Maaf,
nanti sebelum di transfer telepon dulu ke nomor baru saya ini, 0818218439, tks”,
rupanya rekan meyakini jika sms tersebut dari saya kemudian men-save nomor di
sms tersebut dengan memberikan nama saya, kemudian menghubungi nomor tersebut. Saat
menghubungi rekan bercerita jika yang menerima sangat mirip suara saya dengan
intonasi yang sama, gaya yang sama, dan diakhir obrolan minta ganti nomor
rekening bukan atas nama saya melainkan AN Jeni Sucianti rek mandiri
9000013613733. Wallahu alam mungkin faktor hipnotis rekan saya menuruti,
kemudian mentransfer ke nomor tersebut.
Setelah mentransfer baru bisa
menghubungi nomor saya dan mengkonfirmasi jika sudah transfer ke rekening atas
nama Jeni. saya sampaikan jika beliau tertipu dan mungkin terkena unsur
hipnotis, setelah kami berhenti telpon, beliau bercerita tiba-tiba sang penipu
menghubungi agar melakukan pembayaran termin kedua hari itu juga. Rekan saya
hanya bisa menjawab “Sudah tahu kalau kamu menipu”. Entah informasi darimana
kok penipu tahu jika pembayaran akan dilakukan dua termin.
Dari kejadian yang menimpa rekan
dan saya, dalam benak saya kok kejahatan ini begitu canggih dan hebat. Ada
unsur ia memahami psikologis korban yang akan melakukan transfer, dan ia bisa
menyaru menjadi orang lain yang sangat mirip segala tutur katanya, rekan
bercerita semua intonasi suara mirip dan tenang yang membedakan hanya satu “kok
Mas Rahmat nafsu uang gak biasanya”. Unsur lain apakah ada proses ia menyadap pembicaraan telepon dan sms,
sehingga penipu tahu alur pembicaraan/ pikiran kami, jika pembayaran akan
dilakukan dua termin dan seolah memahami apa yang sedang kami kerjakan. Apakah
mungkin ada rekan bisa sharing terkait hal ini? Pada akhirnya rekan dan saya
hanya bisa pasrah, mau lapor polisi juga sudah tidak yakin uang akan kembali.
Pada akhirnya rekan dan saya mencoba bersabar jika ini adalah musibah dan ujian
sabar, disaat kami jungkir balik menjemput rizki.
Ah, kenapa saya tuliskan di ranah
publik, agar pembaca lebih berhati-hati dalam berkomunikasi terkait transaksi,
transfer atau hal lainnya terkait uang. Teknologi memang canggih tapi belum
tentu bisa menjamin keamanan. Jikapun berkomunikasi upayakan agar tetap fokus,
tapi siapa juga yang bisa menjamin jika HP akan hang, gangguan sinyal, orang
menggunakan hipnotis/ gendam. Namanya juga penipu, mereka teramat pintar. Semoga tidak terjadi pada pembaca, tetap
berhati-hati***