Ah tulisan
ini bukan mengkritik siapapun, melainkan kesenangan saya berada di rumah
bersama Ibu, istri anak, ikan dan ayam-ayam peliharaan. Memang saya tipikal
orang rumahan yang punya prinsip kalau tidak ada aktivitas pekerjaan ya di
rumah, karena saya menikmati betul menata dan membersihkan rumah, memandikan,
nyuapin dan main dengan anak, ngurusin peliharaan ikan dan ayam dan aneka
urusan domestik lainnya. Walaupun kadang di protes istri “Kapan jalan-jalannya
Kalau sabtu-mingu-pun di rumah terus” hehe.
Saya memang
agak malas kalau ada tugas dinas luar kota apalagi berhari-hari, apalagi kalau
acaranya tidak serius, apalagi kalau kemasannya jalan-jalan. Entah berapa kali
saya tolak model studi banding yang sebenernya nyebrang ke singapur, ngejemur
di bali, dan sebagainya.
Minggu ini
4 hari memang saya dan pimpinan diminta berangkat ke solo untuk Rakornas, satu
sisi saya senang karena ini memang kerja, lihat agenda kegiatannya mantap dan
pembicaranya oke, terlebih gak ada kemasan jalan-jalan. Namun hati kecil agak
berat juga ninggalin kedua anak yang lagi lucu-lucunya Aiman dan Aiyah.
Kenapa
begitu berat ninggalin mereka, karena bagaimanapun momen bersama anak gak akan
ada perulangannya. Bagaimana nikmatnya menatap wajah Aiman saat menidurkannya,
memandikannya sebelum berangkat kantor, menemaninya bermain mobil-mobilan dan
kubus lego, ngobrol dengan segala kelucuan tutur kata aiman, membaca Koran
bersama, begitu senang mendengarkan Aiman yang lagi hobi mengeja huruf, melanjutkan
pembiasaan shalat Aiman yang ahamdulillah 5 waktunya sudah tak putus,kecuali
jika sebelum isya dia ketiduran, dan aneka hal yang membuat kerinduan
membuncah.
Begitupula
Aisyah yang lagi lucu-lucunya, usia 6 bulan yang lagi menggemaskan, nangkup,
muter-muter di kasur. Anak yang senyumnya begitu menyejukan, siapapun ia ajak
senyum, begitu nikmat habis subuh dan sore gendong ajak jalan-jalan sambil
menikmati aneka ocehan Aisyah.
Meninggalkan
Ibu, juga hal terberat, bulan ini beliau menginjak usia 70 tahun dalam kesehatan
yang prima, masih kuat menggendong aisyah, beliau orang nomor satu saya cintai
dan wajib saya jaga. Istri gak perlu disebutkan betapa beratnya hati ini ninggalin,
apalagi dengan kerepotan mengasuh dua anak dan mengurus domestik.
Itulah,
kadang bagi saya seindah dan sebagus tempat yang saya kunjungi atas nama tugas,
tak seindah suasana rumah, kata ustad “Baiti Jannati”, makanya jika orang
begitu semangat tugas luar kota, apalagi sambil berwisata, jika bisa digantikan
mendingan saya yang gak usah berangkat jagain kantor hehe.
Semoga
Allah senantiasa menjaga Ibu, istri, anak-anak, ayam-ayam dan ikan di rumah.
Dan siang ini saya pulang….***