Diberdayakan oleh Blogger.

JFP Muda Rasa Saudara


posted by rahmatullah on

No comments


Pada akhirnya saya yang kerap mengantuk di kelas menyimpulkan bahwa perjalanan JFP Muda ini adalah perjalanan persaudaraan. Entah saya merasakan aura yang berbeda saat mengikuti Pendidikan dan Pelatihan (Diklat) Jabatan Fungsional Muda yang diselenggarakan oleh Badan Perencanaan Pembangunan Nasional (Bappenas) bertempat di FEB MET Universitas Padjajaran, jika dibandingkan dengan belasan Diklat yang pernah saya ikuti. Mungkin dikarenakan keikutsertaan dalam Diklat bukan atas paksaan siapapun, bukan disposisi pimpinan, melainkan keinginan memilih fungsional perencana sebagai ‘jalan hidup’ dalam karir sebagai Aparatur Sipil Negara (ASN), bahkan ada diantara kawan kami yang sudah memiliki jabatan struktural, lalu mengundurkan diri demi pilihan ini.

Hal yang membuat saya minder dan sadar diri adalah setelah semakin dalam tahu latar belakang  para peserta Diklat, mulai dari pendidikan, karir dan beragam aktivitas mereka, saya simpulkan bahwa peserta Diklat ini adalah kumpulan ‘orang-orang hebat’. Makanya tidak berlebihan juga jika saya yakini bahwa ke-19 orang ini adalah orang-orang yang  memiliki kompetensi secara keilmuan,  5 (lima) minggu Diklat dilahap tanpa kendor, jikapun ambil jatah bolos sejenak itupun jika ada kepentingan mendesak keluarga. Kalau negara dijalankan oleh orang-orang seperti mereka yang sarat ilmu, komitmen, tanggungjawab dan integritas, saya hakkul yakin negara ini bisa bangkit dan mengalahkan Amerika, China dan Rusia hehe.

Ah wajar jika mereka hebat, memang peserta Diklat JFP Muda ini hasil saringan proses seleksi nasional yang tidak mudah. Dari ratusan yang mengikuti tes materi di Pusbindiklatren BAPPENAS mungkin hanya puluhan yang  lulus dan berhak menerima panggilan mengikuti Diklat. Dan baru dalam Diklat ini saya menemukan orang-orang yang begitu serius, hal ini terlihat saat pembagian kelompok berdasarkan bidang keahlian, kebetulan saya dan 5 orang ibu-ibu memilih topik sosial dan karena saya laki-laki sendiri didapuk menjadi ketua kelompok. Peran saya hanya membagi tugas dan peran mulai dari saat di lapangan, penyusunan laporan bab per bab, hingga membagi tugas presentasi. Baru kali ini pembagian tugas  yang saya buat 98,12% (kata Pak Iqbal Kecil) berjalan sesuai rencana, tidak ada penolakan, tidak ada dominasi, tidak ada ego merasa paling benar atau paling pintar, karena semua dijalankan atas ‘kesadaran’ dan merasa masing-masing harus memberikan partisipasi terbaiknya.

Kenapa ‘Rasa Saudara’, karena baru kali ini 5 minggu bersama baik dalam kelas, dalam hotel, dalam meja makan yang sama dijalani dengan saling memotivasi, saling mencandai, saling melengkapi, saling mendukung dalam rasa persaudaraan, ditambah setengan jalan Diklat berada di awal bulan puasa. kedekatan kami semakin terbangun seiring sahur dan buka bareng di Hotel Newton dengan Menu hotel yang serba ‘istimewa’.

Kedekatan antar kami dan keistimewaan sifat antar individu jika diceritakan dalam satu buku, mungkin bisa menghabiskan 500 halaman. Ah biar jadi nostalgia saya ceritakan sedikit saja, Ada namanya pak Sukardi kami sebut sebagai ‘Horang Kaya’, karena beliau tak pernah ragu setiap pekan pulang pergi Tanjung Pinang dengan pesawat tanpa takut uang SPPD habis, ditambah hobinya belanja ke pasar baru mengalahkan hobi belanja ibu-ibu. Hampir semua bahan fotocopian karena kedermawananannya beliau yang bayar. Yang paling menarik beliau ini tidak pernah marah jika dicandai dan senyum murahnya selalu tersungging. Namun seminggu menjelang akhir Diklat gelar ‘Horang Kaya’ dicabut karena mencari tiket pesawat promo, hehe….

Ada pak Iqbal senior, yang kami angkat paksa jadi ketua kelas. Beliau penikmat ayam, karena nafsu makannya tumbuh jika menu hotel ada ayam atau telor ayam. Jika tidak ada ayam beliau memilih nasi putih dan pasti komplain kepada resto. Makanan kesukaannya selain ayam adalah Nasi Goreng Hotel ala carte, kenapa? karena didalam nasi goreng ada ayamnya hehe… Kami akui beliau ketua kelas yang sangat gigih dan bertanggungjawab, setiap dosen diakhir kelas pasti ditodong flashdisk, dan yang pasti koordinasi dengan Bu fitri selalu maksimal demi masa depan kami.

Ada pak iqbal yunior, disaat saya pusing dengan cacing-cacing ekonomi makro dan mikro, beliau sebegitu lancarnya mengerjakan perhitugan  ICOR, analisi input output, Delphi, regresi bahkan melebihi kecepatan dosen mengerjakan. Oia hobinya berenang, dia sudah menganggap kolam renang hotel miliknya, disaat pagi kami masih terkantuk malas, beliau dalam kesendiriannya sudah berjibaku di kolam renang, entah dengan gaya apa... hanya beliau yang tahu.

Ada pak Edwar dan Pak Brian, bukan duo serigala, tapi duo penyayang anak. Keduanya terpergok belanja mainan anak di Lavie Mainan, demi anak-anaknya tersayang hehe…, kata mereka beli mainan biar anak gak lupa sama bapaknya setelah ditinggal sebulan.  Dan pak brian ini jikalau sudah ditelpon istri tak akan kenal waktu, tak kenal cuaca, mungkin dosen pun rela beliau tinggalkan , demi telpon istri dan anak tersayang… jiklau sudah begitu, kamipun dilupakan hehe...

Ada juga Pak Sandy, juru negosiasi andalan dengan Bu Fitri, jika Pak ketua mentok maka dengan segala kelebihan beserta pesonanya pak Sandy selalu kami jadikan ujung tombak. Tapi setiap malam selalu menghilang alasannya meet up dan meet up, kami tak pernah mengerti meet up apa maksudnya, dan kemana perginya, juga bersama siapa, sampai sekarang itu masih isteri...

Dan pria terakhir adalah pak Angga, boleh dibilang ini adalah juru selamat kami. Berkat bantuan beliau menyimpan ‘harta karun’, di detik-detik akhir  semua bisa lulus ujian kompetensi, walaupun akibat ketdaksungguhan kami dalam belajar, saya, bu nia, bu kurnia, bu erna, pak brian, bu risma, bu susan, harus menghadapi remedial, dan menyadari ternyata jawaban kami banyak yang salah dibanding benarnya hehe…

Khusus ibu-ibu, karena pendalaman dan pendekatan saya kurang, agak sulit menceritakan segala kelebihannya hehe… Tentunya banyak cerita lain lebih menarik sebagai bentuk pertautan persaudaraan kami. DIakhir penutup tulisan yang kebetulan bulan ramadhan mulia, saya hanya bisa menuturkan doa buat semua rekan, agar diberikan kesehatan, dimudahkan hajat, kelak tetap terjaga integritas dan dilancarkan semua urusan. Semoga Allah pertemukan kita dalam pertemuan-pertemuan istimewa berikutnya***
Tabik!!!


Leave a Reply

Sketsa