Mungkin dalam peringatan libur may
day, khususnya 1 mei 2018 memberikan kesan berarti bagi kami hehe…, Siapa yang
tidak senang, peserta Diklat Jabatan Fungsional Perencana (JFP) Muda BAPPENAS-
FEB MET Unpad diajak makan oleh salah satu pengajar Pak Harlan Dimas Isjwara di
Lantai 22 Infinity Resto The Crowne Plaza Hotel, resto tertinggi di Kota
Bandung. Dan beliau mensubsidi 25% biaya makan kami, dengan nuansa dan suasana
executive club.
Bukan persoalan makanan, apa yang dimakan dan dimana
makannya, melainkan pengajar yang baru kami kenal saat mengantarkan 2 (dua) sesi
materi Diklat “Teori Pertumbuhan Daerah; neoklasik, endogen dan ekonomi
geografi baru” begitu perhatian, baik melalui materi dan suplemen materi yang
terus menerus beliau suplai (hehe mungkin peserta Diklat juga belum membaca kiriman materi beliau), hingga mengajak Untuk makan ditempat yang menurut kami istimewa, mungkin jika
tidak diajak Pak Harlan tidak akan ada pengalaman kami makan di langit bandung yang
mungkin hanya bisa diakses para eksekutif hehe... Dan menurut kami sepanjang ¼ perjalanan Diklat, pengajar yang performance dan bobot ajar paling istimewa ya beliau ini,
terlebih pengalaman beliau 15 tahun lalu menempuh studi master ekoomi dan aneka program
pengembangan di Colorado University-US dan sekarang candidiat Doktor Ekonomi di Leiden University.
Kebetulan dari 20 peserta Diklat yang bekesempatan ikut
makan on the sky hanya 8 orang, trio
Kemenperin Pak Angga, Pak Iqbal, Pak Edwar, Pak Sukardi dari Prov Kepri, Bu Prilia
dari Kab Tasik, Bu Erna dari Kementan dan Bu Irene bersama dua putri cantiknya
dari Dishut Provinsi Jabar. 13 peserta yang lain berhalangan karena mudik dan aneka
aktivitas keluarga. Pada mulanya kami sempat berpraduga, ada misi apa
sebetulnya Pak Harlan mengajak kami yang baru 3 jam kenal untuk makan on the sky karena kami anggap ajakan ini
tidak lazim. Sempat mengira juga beliau akan presentasi MLM, Asuransi atau
promosi hal lain karena kebetulan beliau menggeluti bisnis asuransi industri,
terlebih kami diminta membawa laptop.
Seiring berjalan mulai dari obrolan di loby hotel, hingga
makan usai memang tergambar ketulusan beliau ingin menyenangkan kami sebagai
orang-orang yang sedang belajar, dan tidak ada motif apapun, terlebih beliau
bercerita jika istri dan anaknya sedang berada di Australia. Sepanjang kami
makan bersama kurang lebih 2,5 jam hanya mengobrol hal-hal ringan mulai dari
fasilitas hotel, bisnis yang beliau geluti, keluarga, pembelajaran Diklat, dan hal lainnya sembari menonton
video riverdance dan world order sambil pak Harlan sesekali menjelaskan
apa dan bagaimana terkait video tersebut, dan upaya suatu negara secara serius mendorong dan mengembangkan kreatifitas yang akan berdampak secara ekonomi.
Hal yang menarik saat bubar, Pak Sukardi menginisiasi berbelanja ke Pasar Baru Bandung bersama Pak Edwar, Bu Prilia dan Bu Erna, sedangkan saya, Pak Angga dan Pak Iqbal pulang ke hotel. Hal yang mengejutkan betapa istimewanya, Pak Harlan menawarkan diri menjadi sopir menuju Pasar Baru hehe... Saya baru kali ini bertemu orang yang ahli ilmu ekonomi, candidat doktor Leiden, menyopiri kami yang bukan siapa-siapa.
Semoga dilancarkan final study
S3-nya pak, dan terimakasih banyak atas jamuan dan transfer ilmunya... Semoga Allah membalas kebaikan bapak, sungguh kesan yang mungkin tidak akan terlupa. Kami
berharap bertemu beliau kembali di Diklat jenjang Madya, Diklat Substantif
ataupun pertemuan ilmiah lainnya.
Wah, makasih reportasenya pak Rahmat, bisa buat kenang-kenangan he he..
Saya kuliah di MET Tahun 2013 Program Beasiswa Bappenas dan angkatan kami diajak makan makan di rumah beliau. saat itu istri dan putra beliau juga sedang di LN. satu2nya Dosen yang selalu mengajak mahasiswanya makan2 bareng