Diberdayakan oleh Blogger.

Masjid


posted by rahmatullah on

2 comments



Apa makna masjid menurut teman-teman?

Bagi saya diluar soal tempat ibadah, masjid adalah bagian dari rangkaian perjalanan hidup, malah lebih dari itu, energi terbesar menjalani hidup dirangkai saat berkedudukan di Masjid, bukan di tempat lain.

Bagi seorang musafir mungkin langkah perjalanan bisa terhenti jika tak ada masjid yang bisa disinggahi, tak semata untuk menunaikan shalat, sekedar buang hajat, juga tempat melepaskan penat dan segala keletihan.

Bagi mereka yang frustasi, menghadapi kebuntuan hidup, masjid adalah sahabat setia tempat meratap menghadap Rabb, disaat tak ada manusia yang bisa dipercaya menyimpan cerita. Banyak juga orang yang memulai hidup keduanya setelah bermenung berlinang air mata membulatkan tekad merubah derajat hidup dalam masjid. Bagi yang berduka akibat kehilangan, masjid adalah tempat kita bersujud pasrah, melepaskan letupan emosi, dan menderaskan keluarnya air mata, hingga kita mendapatkan keseimbangan kembali menerima kenyataan. Bagi yang tidak punya uang, masjid adalah tempat persinggahan bagi seseorang untuk mendapat inspirasi mencari jalan mendapatkan rizki. Dan Masjid adalah teman setia bagi pelajar dan mahasiswa, karena ia adalah tempat paling damai untuk belajar dan menghafal.

Entahlah hidup saya tanpa masjid, dengan segala keterbatasan ekonomi, justru masjidlah yang ramah menampung saya saat mengawali kuliah di Kota Bandung.  Masjid Terminal Leuwi Panjang menghulurkan tangan saya saat tiba di Kota Bandung di malam buta, disaat tak ada satu pun kendaraan yang mau mengantar ke Jatinangor, bersama para pengamen, pengemis dan para musafir melepas letih tidur bersama.

Saat menghadapi aneka wawancara dilakukan di tempat antah berantah, bagi saya masjid adalah tempat yang mampu meredam hiruk pikuk hati pikiran dan aneka kegrogian. Entah rasa percaya diri meletup saat keluar masjid lalu memulai wawancara.

Teringat dulu saat wawancara untuk mendapatkan beasiswa S2 dari lembaga Nirlaba Amerika, di daerah Palmerah Jakarta. Saat sudah menemukan gedungnya, tempat singgah yang saya cari adalah masjid, selain untuk Sujud meratap dan mengharap kepada Allah, juga untuk mengelola hati, membuat sekenario jawaban, juga mematut diri, dan Alhamdulillah beasiswa didapatkan.

Begitupun saat menjadi pencari kerja, Masjidlah yang mampu membantu meredakan gejolak hati yang penuh drama, dan memantapkan alur jawaban dan alternatif kata apa yang patut diucapkan jika diberondong pertanyaan. Dan senyum mengembang saat memulai langkah sekeluar dari Masjid.

Diluar itu, entah berapakali hati ini terluka sebegitu dalamnya, namun sembuh terobati setelah merunduk, menangis dalam masjid, lalu keluar dengan senyum karena menemukan penawar atas segala persoalan.

Bersyukur kita tinggal di tanah yang terdapat banyak masjid atau Mushola, setidaknya ada tempat untuk kita meratap, mengumpulkan energi untuk selalu memulai langkah kehidupan dengan niat kebaikan. Jika bukan di masjid atau mushollah lalu dimana lagi energi positif kita raih… 

Dan yang hampir pasti, Masjid adalah rest area, sebelum kita masuk ke liang lahat.

2 comments

Leave a Reply

Sketsa