Tidak semua
jejak tahun 2012 saya rekam, hanya beberapa momentum yang lekat dalam ingatan. Tahun
2012 diawali tuntasnya amanah sekolah S2 di Jurusan Kesejahteraan Sosial FISIP
UI, berbekal beasiswa Building Professional Worker (BPSW) New York. Target 4
semester tercapai walaupun harus jungkir balik serang-depok, membagi kuadran waktu
untuk kuliah, penelitian, menulis, berkantor dan ngajar. Indah memang buah
kerja keras walau ditengah jalan nyaris menyerah.
3 Juli 2012,
terlahir putra kami Muhammad Aiman Dhiaurrahman, tentangnya saya tuliskan dalam
tautan ini http://www.rahmatullah.net/2012/07/muhammad-aiman-dhiaurrahman.html,
Aiman adalah oase bagi kami, energi yang senantiasa membarukan, senyum dan
kemurahan hatinya senantiasa terpancar, doa saya dan istri untuk buah
hati kami hanyalah sederhana “sehat, shaleh, dan murah hati”. Murah hati adalah
kunci harapan tebesar bagi anak kami, karena murah hati adalah ciri akhlak mulia.
Saya tidak berdoa pada aspek fisik seperti gagah, ganteng, melainkan hanya
murah hati, karena akhlak mulialah yang akan mewujud pada kegagahan dan
kegantengan seseorang.
Tiga buku atas
prakarsa dan dukungan berbagai pihak diterbitkan tahun ini. Dikantor, saya
mencoba menggagas menerbitkan buku “Basis Data
Penyandang Masalah Kesejahteraan Sosial” atas bantuan Laboratorium
Administrasi Negara FISIP Universitas Sultan Agung Tirtayasa, pada tanggal 12
maret, akhirnya buku yang saya gagas terwujud. Alasannya sederhana, bagaimana
sebuah institusi bisa membuat program dan kegiatan optimal, jika basis data
tidak ada. Hamdulillah dalam satu forum
Diklat 6 Provinsi, buku tersebut diapresiasi dan menjadi model bagi daerah
lain, karena jenis buku itulah yang diharapkan pemerintah pusat.
Buku yang
ditulis berikutnya berjudul “Kemitraan CSR: Model Kerjasama Anatara Pemerintah
dan Perusahaan Dalam Mengelola CSR”, tentang buku tersebut saya juga tuliskan
dalam blog ini: http://www.rahmatullah.net/2012/09/kemitraan-csr-model-kerjasama.html.
Buku ini merupakan ekstrak penelitian saya, yang sangat sayang jika hanya
terhenti sampai dengan tesis. Buku ini seiring dengan semangat daerah dalam
sinergi dan memanfaatkan CSR untuk peningkatan kesejahteraan daerahnya. Tanggal
16 September draft buku ini selesai,
endorsement juga sudah saya dapatkan dari Bapak Edi Suharto, Phd dan Bapak
Latofi, namun karena kendala teknis buku ini belum terbit.
Buku ketiga,
hadir karena tuntutan ekonomi hehe… Kebetulan Dinas Pendidikan Provinsi Banten
mengadakan lomba penulisan buku bahan ajar bagi mahasiswa, bagi yang lolos 20
besar mendapatkan penghargaan Rp. 8
Juta. Ibarat sangkuriang dalam waktu sepekan saya tuntaskan draft buku berjudul
“Konsep dan Aplikasi CSR” setebal 200 halaman, kebetulan cadangan tulisan
tentang CSR lumayan banyak. Gayung bersambut Alhamdulillah saya masuk urutan
ke-4 dari 20 finalis, dan kabarnya buku tersebut diterbitkan tahun 2013.
Masih terkait
urusan tulis menulis, dua artikel saya dimuat dalam jurnal Informasi Kementrian
Sosial RI, dan Jurnal Sawala Universitas Serang Raya, tentang kedua tulisan
tersebut juga saya tuliskan dalam blog ini: http://www.rahmatullah.net/2012/10/membicarakan-csr-dalam-jurnal.html.
Hal yang tidak
terduga tahun ini, saya diundang menghadiri Indonesian CSR Summit 2012 di Hotel
Indonesia. Tiba-tiba ada email undangan menghadiri forum tersebut, forum CSR
terbesar Indonesia yang dihadiri pegiat CSR, perusahaan nasional dan multi
nasional, serta beberapa Pemerintah Daerah. Rupanya tulisan-tulisan tentang CSR
dalam blog dan beberapa media menjadi alasan panitia mengundang saya.
Tanggal 17
Desember diundang oleh DPRD Kabupaten Semarang, menjadi narasumber penyusunan Perda
CSR. Hamdulillah 3 jam memberikan pandangan kurang dan lebihnya keberadaaa
Perda CSR di depan seluruh anggota DPRD Kab. Semarang.
Persis 6 bulan
usia Anak kami Aiman, kami hijrah ke rumah sendiri di timur Kota Serabf.
InsAllah rumah mungil sederhana yang menjadi “surga kami”. Walaupun ke kamar
mandi, dapur, teras hanya selangkah…Kami yakin rumah dari hasil jerih payah,
dan keringat akan menghasilkan tak terhitung karya dan keberkahan. Rumah yang
menjadi Madrasah kehidupan anak-anak kami.
Tak banyak jejak
yang dituliskan karena terbatasnya ingatan. Tentunya belum banyak hal yang
dilakukan dalam hitungan 365 hari, tak sebanding antara banyaknya waktu dan
ikhtiar. Masih terlalu sering berpangku tangan… Namun, tidak lepas kalimat
syukur terucap, dan terimakasih tertutur kepada semua pihak yang telah
membukakan langkah khusunya kepada Ibunda juga mertua, Istrinda Siti Nur
Ramdaniati, Ananda Aiman, segenap keluarga dan semua pihak yang tak mungkin
bisa disebutkan. InsAllah 2013 lebih gigih lagi menyempurnakan ibadah dan
amaliah, terlebih setelah menjadi ayah, menjadi cermin laku anak.***